pemuda dan sosialisasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Masalah Pemuda adalah masalah abadi yang akan terus ada
karena masalah pemuda merupakan akibat proses pendewasaan dan perubahan
seseorang untuk lebih memahami dan mengenal akan karakter individu masing-masing.Dengan
hal tersebut tentu akan mempengaruhi cara atau proses seseorang dalam
bersosialisasi dengan berbagi pihak dalam jangka waktu pendek maupun dalam
waktu panjang.Dan dalam hal sosialisasi pemuda ikut mempengaruhi proses
interaksi karena peran pemuda sebagai tumpuan penerus bangsa yang tidak
selaras dapat mengakibatkan ketidaksinambungan yang cukup signifikan bagi
lingkungan dan kehidupan bermasyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
2. Pemuda dan
Identitas
3. Perguruan
dan Pendidikan
1.3
Tujuan
Maksud dan tujuan pembahasan Pemuda dan Sosialisasi ini
adalah untuk memahami suatu proses yang terjadi pada diri pemuda yang dapat
mempengaruhi perkembangan sosialisasi yang apabila terjadi hal-hal yang
menyimpan dalam sikap pemuda akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
dan interaksi sosial yang berjalan selaras menjadi tidak efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada
dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu
melalui interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional
saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang
semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau
perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung
di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah
dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses
yang agak panjang dan lama.
Pengertian pemuda
Secara harfiah pemuda adalah golongan manusia yang masih muda
dan bersifat labil yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan supaya
menjadi lebih baik. Pemuda juga akan menjadi penerus generasi bangsa, dengan
semangat pemuda akan menentukan perubahan diwaktu yang akan datang.
Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang
dapat merubah perubahan dan kemajuan negara ini dengan rancangan-rancangan dan
jalan pikir kita sebagai pemuda. Proses sosialisasi yang dialami oleh pemuda
tiap harinya entak itu di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun
lingkungan masyarakat membawa dampak yang besar dalam membina sikap hidup di
masyarakat luas.
Pemuda diharuskan dapat bersosialisasi dengan masyarakat,
dituntut supaya bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan sekitar agar
menimbulkan sikap peduli dan rasa kebersamaannya terjalin.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk
moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer
moral kehidupan bangsa, maka dari itu dalam tahap menjadi seorang pemuda yang
matang kondisi perlu diperhatikan, kondisi yang labil membuat pemuda terbawa
pergaulan, maka dari itu dalam memilih teman bergaul perlu diperhatikan supaya
tidak salah gaul.
Pemuda memiliki kelebihan yang mau menghadapi perubahan,
karena itu pemuda bisa dikatakan merupakan sesuatu hal yang luar biasa.
Soekarno pernah mengorbakan saat pidatonya tentang semangat juang Pemuda “Beri
aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitulah pandangan
Sukarno tentang pemuda di indonesia, Sukarno mempercayai pemuda Indonesia dapat
merubah dan nasib ditentukan ditangan pemuda Indonesia.
Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuahkelompok atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role
theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan oleh individu.
Sosialiasi dibagi menjadi dua jenis yaitu Sosialisasi Primer
(sosialisasi dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (sosialisasi dalam
masyarakat).
Sosialisasi Primer berlangsung pada saat anak berusia
1-5 tahun, anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. dalam
tahap ini peran orang tua dan peran orang-orang terdekat sangatlah penting,
warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian dan interaksi
antara anda dan anggota keluarganya.
Sosialiasi Sekunder yaitu proses sosialiasisasi setelah
sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok masyarakat. Pada
proses ini masyarakat yang menilai kepribadian seseorang, contoh apakah
seseorang yang dinilai kepribadiannya adalah orang baik atau tidaknya dinilai
dari kepribadian kita.
Tipe Sosialisasi
Dalam proses sosialiasi terdapat tipe sosialiasi Formal dan
tipe sosialisai Informal. Tipe sosiaisasi formal terjadi melalui lembaga yang
berwenang yang sesuai ketentuan yang berlaku dalam negara, contohnya seperti
pendidikan sosial di sekolah dan pendidikan pada militer. Sedangkan tipe
sosialisasi informal terjadi di masyarakat atau dalam pergaulan antar teman,
sahabat, sesama anggota kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakat.
Baik
sosialisasi formal maupun sosialisasi informal, sosialisasi tersebut tetap
mengarah ke arah pertumbuhan pribadi supaya sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di lingkungannya.
Dalam
interkasi dalam sosialisasi formal atau interaksi sosialisai informal dalam
lingkungan seperti sekolah seseorang murid mengalami proses sosialisasi, dengan
proses sosialisasi tersebut siswa memahami tentang peran yang harus ia lakukan
dan mempunyai kesadaran untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya
merupakan siswa yang disukai banyak teman atau tidak? Atau bagaimana dengan
perilaku saya, sudah pantaskah atau tidak?
Pola Sosialisasi
Pola
sosialisasi dibagi menjadi dua: pola sosialisasi represif dan pola sosialisasi
partispatoris.
Sosialisai Represih lebih menekankan guna hukuman
terhadap kesalahan. Atau ciri lian dari pola sosialisasi represif adalah
penekanan dalam hukuman dan imbalan, contoh penekanan kepada orang tua supaya
patuh akan perintah orang tua, penekanan ini terletak pada orang tua dan
keinginan orang tua terhadap anaknya.
Sosialisasi Partisipatoris yaitu pola di mana ketika anak
berprilaku baik mendapat imbalan akan prilakunya tersebut, sebagai contoh
ketika di daerahnya sedang turun hujan, si anak berinisiatif mengambil jemuran
di belakang rumahnya, karena prilaku baiknya anak diberi imbalan.
Proses Sosialisasi
Menurut pendapat George Herbet Mead bahwa sosialisasi yang
akan dilalui seseorang dibedakan melalui tahap persiapan (preparatory stage),
tahap meniru (play stage), tahap siap bertindak (game stage), tahap penerimaan
norma kolektif (generalized stage/generalized other).
Tahap Persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialamai oleh setiap manusia sejak dilahirkan,
moment seorang anak menyiapkan diri mengenal dunia sosialnya. Tahap ini anak
mulai meniru kegiatan yang dilakukan orang tuanya atau orang di sekitarnya.
Contoh: seorang ibu mengajarkan mengeja kata “mamah” balita akan mencoba
mengucapkan kata yang diulangi ibunya, mesti tidak sempurna diucapkan
“myamyah”. Seiring anak tumbuh lama-kelamaan anak dapat memahami makna kata
mamah tersebut dengan kenyataan bahwa ibunya adalah mamahnya.
Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini semakin sempurna seorang anak meniru peran
yang dilakukan orang dewasa. Anak menyadari tentang yang dilakukan orang
disekitarnya. Pada tahap ini kemampuan untuk menempatkan diri dengan posisi
orang lain mulai terbentuk.
Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Di tahap peniruan sudah berkurang lalu digantukan peran yang
dimainkan secara langsung dengan kesadaran penuh. Pada tahap ini hubungan
dengan lawan interkasi semakin kompleks, dan si Individu mulai berhubungan
dengan teman sebayanya di luar rumah. Secara bertahap peraturan-peraturan yang
berlaku mulai dipahami.
Tahap Penerimaan Norma Kolektif
(Generalized Stage/Generalized other)
Seseorang telah dianggap dewasa pada tahap ini, karena sudah
bisa menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Kata lainnya,
seseorang bersika tenggang rasa mulai dari orang-orang yang dikenalnya dan juga
dengan masyarat luas. Manusia ini sadar pentingnya peraturan di sekitarnya.
pada tahap ini ia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
Etika Dalam Bersosialisasi
Etika dan sopan santun sangatlah penting dalam
bersosialisasi ditengah masyarakat supaya dapat diterima dengan baik di
lingkungan masyarakat. Dalam menjaga interaksi sosial yang baik, dengan menjaga
etika dapat membantu tiap individu supaya saling menghargai dan tertib dalam
bermasyarakat. Supaya kita dihargai dan diterima dalam oleh masyarakat etika
dan sopan santun harus dijaga, contohnya ketika kita sedang mengantri, antrilah
dengan tertib jika kita menyelak antrian maka padangan masyarakat tengan kita
buruk.
Peranan sosial mahasiswa & pemuda di masyarakat
Mahasiswa
adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena
mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia
yang sama masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam
mengakses pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat
tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum
intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang
diambil masing-masing mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa
dapat diandalkan sebagai salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga
merupakan sebuah entitas social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari
segala jenis lapisan, sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk
memainkan peran aktif dalam kehidupan social kemasyarakatan.
Pemuda adalah
tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan
bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini.
Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan
untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan
masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh
kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde
baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan
seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan
balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
2. PEMUDA & IDENTITAS
1. pola dasar
pembinaan dan pengembangan generasi muda
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud
dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan
sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu
serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola
dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan:
1.
Landasan
IDIIL
: Pancasila
2.
Landasan
Konstitusional :
Undang-Undang Dasar 1945
3.
Landasan
Strategis
: Garis-Garis Besar Haluan Negara
4.
Landasan
Historis
: Sumpah Pemuda Th. 1928
dan
Proklamasi Kemerdekaan 17-8-45
5.
Landasan
Normatif
: Etika, tata nilai dan tradisi
luhur yang hidup dalam masyarakat
Pengertian pokok dan pembinaan dan pengembangan generasi muda
Dalam hal ini
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok
yaitu :
a. Generasi muda sebagai
subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal
dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara
fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi bengsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta
pembangunan nasional.
b. Generasi muda
sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan
–kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fugsional.
Masalah-masalah generasi muda
Saat ini
generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal
itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan
datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda.
Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya
terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada
sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi
penerus bangsa.
Adapun masalah yang dihadapi
remaja masa kini antara lain :
1. kebutuhan akan figur
teladan
Remaja jauh
lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan
orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal hanya
kata2 indah.
2. sikap apatis
Sikap apatis
meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan
tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3. kecemasan dan kurangnya
harga diri
Kata stess atau
frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba
mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat
minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
4. ketidakmampuan untuk
terlibat
Kecenderungan
untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para
remaja sulit melibatkan diri secara emosional maupun efektif dalam hubungan
pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung
rugi atau malahan dengan uang.
5. perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak
berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi semakin menguasai gaya hidup
dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan
masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang keselamatan
diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”,
misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik
atau ijasah.
6. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar
tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an dan seks pada
mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan pergaulan anak muda dewasa
ini memberikan pandangan yagn keliru tentang pengalaman.
7. Belum
adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas,
diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi
nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan.
Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang
siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
Potensi-potensi generasi muda
Potensi-potensi yang terdapat
pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
·
Idealisme dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat
melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
yang
·
Dinamika dan Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan,
·
Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan.
Optimis dan
Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.
Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya
pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Sikap Kemandirian dan
Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam
sikap dan tindakannya.
·
Terdidik
Walaupun
dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
·
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan
Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif.
·
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI.
·
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda
dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi
bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan
Dinamisator.
tujuan pokok
sosialisasi
Tujuan
sosialisasi ada 4 yaitu:
1.
Memberikan ketrampilan terhadap
seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2.
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif.
3.
Membantu mengendalikan fungsi –
fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri
dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada
dimasyarakat.
3. Perguruan dan Pendidikan
Penegrtian pendidikan dan
perguruan tinggi
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam — sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka — walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Pendidikan
dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa
sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
·
Pendidikan menengah
Pendidikan
menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan
tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.
Perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan
tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1. Perguruan tinggi negeri
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara
2. Perguruan tinggi swasta,
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Pengembangan potensi generasi muda
Generasi muda
memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu
banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan
berekspresi dengan bebas ,tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak
menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia
balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh
anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat
masing-masing anak.
Generasi muda
dapat mengembangkan potensi mereka melalui hoby atau kesenangan masing-masing,
contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan
membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak
tersebut redup tanpa ada perkembangan.
Potensi
generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan
negara juga merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau
sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari
mereka dengan hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang
yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika
tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi
hal-hal lain yang sangat menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat
dibutuhkan orang tua dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat
dan baik untuk perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki
potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.
Di negara-negara maju, salah satu di
antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda,
didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam
berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu
bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.
Alasan-alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Pembicaraan
tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan
tinggi menjadi penting , karena berbagai alasan.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku
sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara
berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai
mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah
kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemuda dan sosialisasi adalah aspek kehidupan yang saling
berkaitan dimana pemuda adalah adalah masa tarnsisi dan secara psikologis
sangat problematis , masa ini memungkinkan mereka berada dalm anomi (keadaan
tanpa norma atau hukum , akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua.Dalam
keadaan demikian , seringkali muncul perilaku menyimpang atau kecendrungan
melakukan pelanggaran . kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran
pengaruh media massa. Sedangkan sosialisasi sebagai sebuah proses seumur hidup
bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi
cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam
masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Sosialisasi itu sangat
penting bagi semua orang kususnya para pemuda.
Masa
depan suatu bangsa terletak di tangan pemuda atau generasi mudanya sebab
merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa.
Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang
sesuai dengan tuntutan zaman, serta tetap menjagabudaya bangsanya.
REFRENSI:
Saya adalah Widya Okta dari SURABAYA, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
BalasHapusApakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.