OSI LAYER
OSI LAYER
OSI Layer adalah
suatu model yang diciptakan untuk menyatakan model jaringan yang melakukan
interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/hardware yang digunakan, sepanjang
software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung
menimbulkan modularity (dapat
dibongkar pasang). “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol
di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari
level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan
memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan
pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam
alasan atau keinginan yang berbeda.
Kerja dan
fungsi OSI Layer dapat dicontohnya seperti
Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada
level transportasi menyatakan bahwa tidak penting bagaimana cara paket sampai
ke pesawat.
Paket untuk
sampai ke pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara
tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di
Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana
paket tersebut sampai di pesawat itu.
Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua
juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and
Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel berikut:
7th
|
– Layer : Application
|
Services
|
6th
|
– Layer : Presentation
|
Services
|
5th
|
– Layer : Session
|
Communications
|
4th
|
– Layer : Transport
|
Communications
|
3rd
|
– Layer : Network
|
Communications
|
2nd
|
– Layer : Data-link
|
Physical connections
|
1st
|
– Layer : Physical
|
Physical connections
|
Tabel MODEL OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan
pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5,
6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer
Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan
oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara
layer Physical dan layer Application.
FUNGSI LAYER
1.
Layer
Physical
Ini adalah layer yang paling
sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan.
Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan
layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada
pada layer ini.
2.
Layer
Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas”
dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih
nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih
high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari
yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer
physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network.
Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah
protocol pada layer Data-link.
3.
Layer
Network
Tugas utama dari layer network
adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari
segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP,
Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti
IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol
menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware
Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
·
Membagi
aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
·
Mendeteksi
Error
·
Memperbaiki
error dengan mengirim ulang paket yang rusak
·
Mengendalikan
aliran
4.
Layer
Transport
Layer transport data, menggunakan
protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini
digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer
transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang
reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan
multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5.
Layer
Session
Layer Session, sesuai dengan
namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan
berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer
diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer
presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface),
suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft
networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream
Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript
untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6.
Layer
Presentation
Layer presentation dari model OSI
melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax
sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan
konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang
perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh
layer ini.
7.
Layer
Application
Layer ini adalah yang paling
“cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama
seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application
adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan
resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah
layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP,
HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Prinsip
OSI layer pada dasar nya adalah untuk memahami bagaimana cara kerja suatu OSI
layer jaringan sehingga pengguna tidak terlalu bingung untuk memakai OSI layer
ini. Nah untuk prinsip OSI layer ini, layer yang harus buat untuk membuat suatu
tingkatan abstraksi yang berbeda antar tingkatan dan pada setiap layer yang
kita akan buat harus memiliki suatu fungsi tertentu atau berbeda. Salah satu
layer harus berada di bawah salah satu layer lainnya yang berfungsi sebagai
pendukung fungsi salah satu layer yang berada di atas layer tersebut.
Adapun
salah satu layer yang harus kita pilih sesuai dengan ketentuan standar pada
suatu protocol internasional agar layer tersebut berjalan dengan baik dan tidak
sulit dipakai oleh pengguna. Pada batasan layer kita harus meminimalisir suatu
aliran informasi yang melewati interface agar pada saat kita mengirim informasi
tidak terlalu sulit di terima oleh pengguna lainnya.
Pada
jumlah layer kita harus memperhatikannya, apakan sudah cukup banyak atau masih
kurang, nah untuk jumlah layer ini kita harus menggunakan dalam jumlah yang
banyak agar setiap fungsi fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu
layer yang sama. Jumlah layer yang sedikitpun tidak menjadi masalah karena jika
jumlah nya sedikit memungkinkan arsitektur atau bangunan jaringannya tidak
terlalu sulit dipakai dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna.
REFRENSI:
Komentar
Posting Komentar